WELCOME

Welcome To My Blog and Thanks for Visited My Blog.

Cardfight Vanguard

Cardfight!! Vanguard (カードファイト!! ヴァンガード Kādofaito!! Vangādo) is a franchise based on a manga series, an anime series, and a trading card game.

Blazblue : Alter Memory

The story is set in December of 2199, when the streets are full of anticipation for the end of the year and the start of the new one. Amid the celebrations, word spreads that Ragna the Bloodedge, an SS-class rebel with the highest ever bounty on his head, has appeared in the 13th Hierarchical City of Kagutsuchi.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 13 Desember 2017

PERILAKU KONSUMTIF REMAJA

PERILAKU KONSUMTIF REMAJA
Setio Budi (05171073)
Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Kalimantan
Ringkasan
Semua orang memiliki kebutuhan masing masing yang harus di penuhi. Baik itu kebutuhan yang wajib dan harus segera di penuhi atau pun kebutuhan yang tidak terlalu penting dan masih bisa ditunda. Begitu juga dengan cara memenuhinya semua orang punya caranya sendiri. Misal ada tipe orang yang ingin suatu barang dia langsung membelinya, ada juga tipe orang saat menginginkan barang ia berpikir dulu apakah barang itu benar benar ia butuhkan dan berguna baginya. Hal tersebut menyebabkan orang-orang untuk berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif seperti ini hampir terjadi disemua lapisan masyarakat terutama pada remaja. Adapun perilaku konsumtif dalam membeli barang dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan dikategorikan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dan dampak dari perilaku konsumtif ada dua yaitu dampak negatif dan dampak positif. Dampak negative dari perilaku konsumtif adalah seseorang sulit untuk mengontrol pengeluaran keuangannya dan keinginan membeli yang terus berlanjut. Perilaku konsumtif merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari karena selain dapat merugikan diri sendiri juga dapat merugikan orang lain misalnya meminjam uang dan tidak dapat mengembalikan. Dan juga biasanya perilaku konsumtif ini hanya keinginan sesaat saja bila melihat ada sesuatu yang menarik baginya Namun jika dilihat dari sisi lainnya, perilaku konsumtif ini juga  memiliki dampak positif, karena perilaku konsumtif dapat menguntungkan bagi beberapa pihak, contohnya penjual, pasar, pengusaha-pengusaha dan lainnya.
I.          Pendahuluan
Semua orang memiliki kebutuhan masing masing yang harus di penuhi. Baik itu kebutuhan yang wajib dan harus segera di penuhi atau pun kebutuhan yang tidak terlalu penting dan masih bisa ditunda. Begitu juga dengan cara memenuhinya semua orang punya caranya sendiri. Misal ada tipe orang yang ingin suatu barang dia langsung membelinya, ada juga tipe orang saat menginginkan barang ia berpikir dulu apakah barang itu benar benar ia butuhkan dan berguna baginya. Sekarang ini untuk mendapatkan barang dan jasa sangatlah mudah dengan adanya bantuan dari media social dan gadget yang mendukungnya. Karenanya banyak orang saat ini berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif terjadi pada semua kalangan terutama kalangan remaja. Para remaja jaman sekarang ingin diakui keberadaannya oleh lingkungan disekitar mereka dengan berbagai cara untuk bisa menjadi bagian dari lingkungan itu. Keinginan untuk diterima oleh suatu kelompok  dan menjadi sama dengan anggota kelompok lain yang sebaya menyebabkan remaja berusaha untuk menggunakan berbagai atribut yang sedang menjadi trend. Para remaja ingin menunjukkan diri bahwa mereka juga dapat tampil seperti kebanyakan orang misalnya bila ada gaya pakaian yang baru atau smartphone edisi terbaru, mereka ingin bisa memilikinya juga sehingga para remaja tidak pernah puas dengan apa yang telah  dimilikinya sehingga menyebabkan mereka membeli barang dan jasa tanpa berpikir tentang keadaan keuangan dan kegunaan barang tersebut. Perilaku konsumtif ini dapat terus terjadi terus menerus  dan menjadi kebiasaan sekelompok remaja. Terdapat dua faktor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan perilaku konsumtif, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Pada masa remaja atau merupakan masa peralihan dan pencarian jati diri dari anak anak ke tingkat selanjutnya yang disebut remaja mengalami proses pembentukan dalam perilakunya, dimana para remaja ingin menjadi pusat perhatian dan berusaha untuk mencapai sosok diri yang diinginkan menurutnya baik dari penampilan, gaya, dan atribut lain yang bisa digunakan. hal tersebut adalah media bagi para produsen barang atau jasa untuk mempromosikan produknya sehingga   para remaja mudah untuk terpengaruh untuk membeli apa yang telah dipromosikan di sejumlah media masa ataupun yang secara langsung seperti di pasaran. Seperti yang kita tahu kenyataannya pasar saat ini juga turut mengeluarkan atau memasarkan produk produk yang sedang trend dan dapat bersaing dengan produk ternama walaupun kita tahu kualitasnya yang lebih rendah dari produk aslinya. Hal itu membuktikan bahwa adanya peningkatan daya beli dan perilaku konsumtif dari konsumen terutama remaja yang dikhawatirkan akan terus terjadi dan berdampak buruk baginya yaitu sampai ia dewasa pun tidak dapat memanajemen keuangannya sendiri sehingga bisa merugikan dirinya, orang tua dan orang terdekatnya . “Kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial bagi produsen. Alasannya adalah karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Di samping itu, gaya hidup remaja biasanya meniru teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Lewat gaya hidup, seorang remaja juga dapat menunjukkan citra diri dan status sosialnya di tengah-tengah masyarakat. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja” (Wagner, 2009).

II.        Pembahasan
           Perilaku konsumtif adalah suatu fenomena yang sedang mewabah dalam kehidupan masyarakat belakangan ini. Kebiasaan dan gaya hidup sekarang ini cepat mengalami perubahan dalam waktu yang singkat menuju ke arah yang makin mewah dan berlebihan, misalnya dalam hal penampilan yang dapat mendorong pada perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif cenderung harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi karena bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan saja tetapi lebih mengarah pada pemenuhan tuntutan keinginan (Rosandi, 2004). Contoh sederhana dari perilaku konsumtif dapat ditemui di lingkungan kampus, yaitu mahasiswa. Kebutuhan mahasiswa yang wajar  adalah membayar uang kuliah, membeli Buku, tas, sepatu, kalkulator, membayar uang kos, dan  perlengkapan kuliah lainnya. Namun faktanya sekarang ini banyak mahasiswa yang menggunakan uang di luar kebutuhannya, seperti pergi menonton bioskop, karaoke, makan di tempat-tempat mahal, berbelanja pernak-pernik, memiliki handphone lebih dari satu, nongkrong di cafe, mudah terpengaruh oleh iklan barang atau jasa yang ditawarkan oleh para sales. Tentunya hal diatas menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa telah terbiasa dengan pola hidup konsumtif. secara sadar ataupun tidak mereka  membeli barang dan jasa yang hanya mereka inginkan bukan yang mereka butuhkan.
 Adapun dampak dari perilaku konsumtif yaitu ada dampak negative dan positifnya. Dampak negative dari perilaku konsumtif adalah seseorang sulit untuk mengontrol pengeluaran keuangannya dan keinginan membeli yang terus berlanjut. Perilaku konsumtif merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari karena selain dapat merugikan diri sendiri juga dapat merugikan orang lain misalnya meminjam uang dan tidak dapat mengembalikan. Dan juga biasanya perilaku konsumtif ini hanya keinginan sesaat saja bila melihat ada sesuatu yang menarik baginya. Gaya  hidup yang boros bisa saja menimbulkan kecemburuan sosial, karena ada beberapa tipe orang yang jika melihat orang disekitarnya membeli sesuatu ia juga ikut membeli barang yang sama tanpa memikirkan apakah berguna baginya atau tidak, dan tidak peduli harga barang itu murah atau mahal sehingga orang yang kurang mampu tidak bisa mengikuti gaya hidup seperti itu dan timbul sedikit perasaan iri. Selain itu dampak negative lain dari perilaku konsumtif adalah jatah uang yang harusnya bisa ditabung sudah habis.
        Namun perilaku konsumtif ini juga memiliki dampak positif yaitu dengan adanya mereka yang berperilaku konsumtif akan menguntungkan beberapa pihak seperti pedagang pasar, penjual, pengusaha, pabrik, dan lainnya karna pertukaran roda ekonomi berlangsung cepat, daya beli meningkat sehingga banyak usaha usaha yang akan berkembang dari sebelumnya, juga karna permintaan produksi barang meningkat yang dapat menambah peluang lapangan kerja dan mengurangi pengangguran karena akan membutuhkan tenaga kerja lebih banyak untuk memproduksi barang dalam jumlah besar. Dampak baik yang lain perilaku konsumitif dapat mengakibatkan meningkatnya motivasi konsumen untuk menambah jumlah penghasilan, karena konsumen akan berusaha menambah penghasilan agar bisa membeli barang yang diinginkan dalam jumlah dan jenis yang beraneka ragam. Selain itu dapat menciptakan pasar bagi produsen, karena bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi masyarakat maka produsen akan membuka pasar-pasar baru guna mempermudah memberikan pelayanan kepada masyarakat.( Nitisusastro, 2007)
               
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan  bahwa :
Masa remaja adalah masa yang labil oleh karena itu peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi apakah anaknya melakukan perilaku konsumtif atau tidak karena faktor pendorong perilaku konsumtif tidak hanya berasal dari luar, tetapi bisa juga dari diri sendiri dan juga walaupun perilaku konsumtif memiliki dampak positif, tetapi kita tidak boleh mengabaikan dampak negatif nya yang dapat merugikan diri sendiri.

                      
                       Adapun saran yang dapat di sampaikan adalah :
Sebagai remaja harus dapat menghargai keadaan dan uang, karna mayoritas uang remaja adalah pemberian dari orang tuanya dan biasakan menabung sejak dini bukan hanya orang tua harus selalu mengawasi dan mengarahkan tetapi harus ada kesadaran anak nya sendiri untuk tidak berperilaku konsumtif serta mencari kegiatan lain seperti olaharaga, ikut komunitas yang kegiatannya positif dan tidak mengeluarkan banyak uang untuk mengisi waktu luang agar tidak berfikir terus untuk belanja dan perilaku konsumtif lainnya.

Daftar Pustaka
Hasibuan, Elfina Putri Nanda. 2010. “Hubungan Antara Gaya Hidup Brand Minded  dengan
          Kecenderungan Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri”. Sumatra Utara : Universitas
          Sumatera Utara.
Nitisusastro, Mulyadi. 2007. “Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan”.
        Bandung : Alfabeta.
Rosandi, Andika Filona. 2004. Perbedaan Perilaku Konsumtif Antara Mahasiswa Pria dan
          Wanita di Universitas Katolik Atma Jaya”. Jakarta : Skripsi. Fakultas Psikologi
          Universitas Atma Jaya.
Wagner. 2009. “Gaya Hidup “Shopping mall” Sebagai  Bentuk Perilaku Konsumtif  Pada
            Remaja di Perkotaan”. Bogor : Skripsi Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian
            Bogor.



DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

Andika Nuryahya (05171013)
Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Kalimantan

Ringkasan
            Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang terdapat dalam siklus hidrologi dan sangat dipengaruhi iklim. Keberadaan hujan sangat penting dalam kehidupan, karena hujan dapat mencukupi kebutuhan air yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Hujan yang sampai ke permukaan tanah dapat diukur dengan cara mengukur tinggi air hujan tersebut dengan berdasarkan volume air hujan per satuan luas. Hasil dari pengukuran tersebut dinamakan dengan curah hujan. Curah hujan menurut BMKG dibagi menjadi tiga yaitu sedang, lebat, dan sangat lebat. Pemanfaatan curah hujan yang tinggi salah satunya dengan membuat sistem irigasi untuk persawahan. Penanganan untuk curah hujan yang rendah salah satunya dengan membuat perencanaan pengembangan insfrastruktur

1.                  Pendahuluan
Salah satu faktor komponen lingkungan yang keberhasilan suatu usaha budidaya tanaman adalah iklim. Hubungan antara iklim sebagai faktor lingkungan dengan faktor genetik tanaman akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kualitas tanaman.  Faktor genetik berkaitan dengan karakter yang bersifat pada tanaman, seperti kondisi batang, bentuk bunga, bentuk daun dan sebagainya. Iklim khususnya hujan perlu mendapat perhatian yang serius mengingat pengaruhnya terhadap hampir semua aspek pertanian, sehingga sangat berperan terhadap perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang, terlebih pada saat kondisi terjadinya perubahan iklim.
Terjadinya peribahan iklim yang ekstrim berdampak cukup besar terhadap tanaman musiman, terutama tanaman pangan. Salah satu unsur iklim yang dapat digunakan sebagai indikator dalam hubungannya dengan tanaman adalah curah hujan.  Mengingat curah hujan merupakan unsur iklim yang ketidaktetapannya tinggi dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman cukup signifikan. Jumlah curah hujan secara keseluruhan sangat penting dalam menentukan hasil panen, bahkan jika ditambah dengan peningkatan suhu, peningkatan suhu menimbulkan banjir dan tanah longsor, sebaliknya jika terjadi penurunan dari kondisi normal akan berpotensi terjadinya kekeringan. Kedua hal tersebut tentu akan berdampak buruk terhadap metabolisme tanaman dan berpotensi menurunkan produksi, hingga terjadi kegagalan panen.
Keanekaragaman curah hujan biasanya dikaitkan dengan hasil tanaman yang dicerminkan dalam bentuk produksi. Tulisan ini memaparkan mengenai curah hujan dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman pangan.


2.                  Pembahasan

Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang terdapat dalam siklus hidrologi dan sangat dipengaruhi iklim. Keberadaan hujan sangat penting dalam kehidupan di bumi, karena hujan dapat mencukupi kebutuhan air yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. 
Hujan merupakan gejala meteorologi dan juga unsur klimatologi. Hujan adalah hydrometeor yang jatuh ke bumi berupa partikel-partikel air yang mempunyai diameter kecil. Hydrometeor yang jatuh ke tanah disebut hujan (Tjasyono, 2006).
Hujan yang sampai ke permukaan tanah dapat diukur dengan jalan mengukur tinggi air hujan tersebut dengan berdasarkan volume air hujan per satuan luas. Hasil dari pengukuran tersebut dinamakan dengan curah hujan. Curah hujan diartikan sebagai tinggi air hujan yang diterima di permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan peresapan ke dalam tanah (Aldrian, 2011).
Berdasarkan ukuran butiran, hujan dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria. Pertama, hujan rintik dengan diameter butirannya kurang dari 0,5 mm. Kedua, hujan salju, adalah kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku (0oC). Ketiga, hujan es batu, curahan es batu yang turun didalam cuaca panas awan yang temperaturnya dibawah titik beku (0oC). Dan keempat hujan deras, dengan curah hujan yang turun dari awan dengan nilai temperatur diatas titik beku berdiameter butiran ± 7 mm. 
Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan menurut BMKG dibagi manjadi tiga yaitu, hujan sedang, 20 - 50 mm per hari, hujan lebat, 50-100 mm per hari, dan hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari. 
Solusi yang bisa diterapkan untuk menghadapi curah hujan yang tinggi antara lain pertama, membuat bendungan untuk menampung air hujan. Kedua, membuat sistem irigasi untuk persawahan. Ketiga, membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air. Keempat, membuat sumur resapan. Dan kelima, mencuci kendaraan menggunakan air hujan untuk menghemat air.
Sedangkan solusi untuk menghadapi curah hujan yang rendah antara lain pertama, perencanaan pengembangan infrastruktur (terutama jaringan irigasi). Kedua, evaluasi tata ruang untuk pengaturan lahan (penyesuaian jenis tanaman dengan daya dukung lahan). Dan ketiga, Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pemahaman perubahan iklim.
Kemudian untuk solusi yang lain ialah menyesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Pembagian daerah iklim terbagi menjadi empat. Pertama, daerah panas atau tropis dengan suhu sekitar 26,3oC – 22oC lebih cocok ditanami padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat. Kedua, daerah sedang dengan suhu sekitar 22oC – 17,1oC lebih cocok ditanami padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran. Ketiga, daerah sejuk dengan suhu sekitar 17,1oC – 11,1oC lebih cocok ditanami kopi, teh, kina, sayur-sayuran. Dan keempat, daerah digin dengan suhu sekitar 11,1oC – 6,2oC tidak ada tanaman budidaya yang cocok ditanam.




3.          Penutup
            Adapun kesimpulan yang didapat dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut. Pertama, pemanfaatan curah hujan yang tinggi salah satunya dengan membuat sistem irigasi untuk persawahan. kedua, penanganan untuk curah hujan yang rendah salah satunya dengan membuat perencanaan pengembangan insfrastruktur. Ketiga, hujan sangat penting karena hujan dapat memenuhi kebutuhan air yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Keempat, hydrometeor yang jatuh ke tanah disebut hujan.  
Adapun ada beberapa hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam pemanfaatan curah hujan yaitu mengetahui jenis irigasi yang akan digunakan, harus sesuai dengan kondisi. Selain itu juga, pentingnya kerja sama untuk mengatasi curah hujan yang tinggi dan juga rendah ini sangat diperlukan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dan sesuai dengan rencana.


Daftar Pustaka
Aldrian, E, Budiman, dan Mimin Karmini. 2011. “Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia”. Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika : Jakarta
Suciantini. 2015. “Interaksi iklim (curah hujan) di Kabupaten Pacitan”. Institut Pertanian Bogor : Bogor
Tjasyono, B. 2006. “Ilmu Kebumian dan Antariksa”. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung



Rabu, 06 Desember 2017

ESSAY

Pemanfaatan Sampah Menjadi Listrik

            Saat ini, sampah telah menjadi masalah yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Jumlah sampah yang selalu menumpuk menebarkan aroma busuk, sehingga membuat masyarakt yang beraktivitas diluar ruangan selalu menikmati bau busuk terutama masyarakat yang tinggal berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain bau busuk yang menyebar, tumpukan sampah beresiko menimbulkaa banjir akibat saluran tersumbat oleh sampah. Selain banjir, hal tersebut menyebabkan sampah terbawa arus banjir dan tersebar kemana – mana. Berbasiskan data 2010, Indonesia menjadi peringkat kedua negara “penyumbang” sampah plastik terbesar di dunia yaitu sebesar 3,2 juta ton, setelah Tiongkok yang sebesar 8,8 juta ton yang lalu disusul oleh Filipina diperingkat ketiga yaitu sebesar 1,9 juta ton. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk dan menebarkan aroma busuk salah satu caranya yaitu mengubahnya menjadi energi listrik.

            Pada TPA diletakkan mesin pembangkit listrik dengan kapasitas sekitar 10 Megawatt. Posisi dari mesin pembangkit listrik itu sendiri diletakkan tidak jauh dari tumpukan sampah setinggi beberapa meter. Meski sampah menggunung, aroma busuk dari sampah tidak tercium. Hal tersebut dikarenakan, saat proses fermentasi sampah organic membusuk dan menghasilkan gas metana, penyaring akan menyaring gas dari kotoran padat yang dikandung dan suhu distabilkan sesuai dengan spesifikasi mesin pembangkit listrik. Gas metana yang dihasilkan ”bukit” sampah itu dialirkan melalui pipa untuk mengoperasikan mesin-mesin pembangkit listrik di areal tempat pembuangan sampah tersebut. Dengan memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik, hal ini sekaligus mengatasi persoalan sampah di kota-kota besar. Produksi sampah naik, sementara pengolahannya tidak maksimal. Akibatnya, sampah menggunung dan tidak terurus. Selain menimbulkan bau tak sedap, sampah juga mengganggu keindahan, mencemari air dan tanah, serta dapat menjadi sumber penularan penyakit. Di Indonesia, baru TPA Bantar Gebang, Bekasi, dan Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan yang merintis penerapan teknologi yang mengintegrasikan pengolahan sampah terpadu. Jadi, sampah yang ada didaur ulang lalu dimanfaatkan komposnya dan juga dikelola menjadi energi listrik. Pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan sampah ini bisa dikembangkan di setiap kota besar. Penutupan tempat pembuangan sampah terbuka telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Saat ini, hampir semua kota dan kabupaten di Indonesia menggunakan tempat pembuangan sampah terbuka. Namun, sejauh ini belum ada langkah dan program nyata yang dilaksanakan pemerintah daerah. Namun, penglahan sampah ini memiliki resiko yaitu dapat menimbulkan konflik social dengan warga sekitar yang terganggu oleh hilir mudiknya truk pengangkut sampah. Para pemulung juga merasa terancam sumber nafkahnya dengan adanya kegiatan pengolahan sampah. Tetapi, hal tersebut telah diatasi dengan cara proses pengangkutan dilakukan di malam hari dan pengolahan sampah pada TPA dilakukan setelah para pemulung menyelesaikan tugasnya, sehingga mereka tidak akan merasa terganggu dengan adanya pengolahan sampah yang dapat mengurangi nafkah mereka.



            Sampai saat ini, sistem pemanfaatan listrik belum diterapkan di banyak kota. Hal tersebut dikarenakan listrik yang dihasilkan sangat kecil sehingga membuat pemerintah merasa dirugikan. Harga keekonomian listrik dari sampah itu di atas Rp 1.000 per kWh, sedangkan saat ini harganya baru Rp 820 per kWh. Jika harga terlalu rendah, investor tidak akan mau untuk berinvestasi dalam bisnis pengolahan sampah. Oleh karena itu, pengolahan sampah hanya diterapkan di beberapa kota besar saja untuk mengurangi resiko penyakit yang ditimbulkan dari sampah dan aroma busuk yang mengganggu aktivitas masyarakat.