WELCOME
Welcome To My Blog and Thanks for Visited My Blog.
Cardfight Vanguard
Cardfight!! Vanguard (カードファイト!! ヴァンガード Kādofaito!! Vangādo) is a franchise based on a manga series, an anime series, and a trading card game.
Blazblue : Alter Memory
The story is set in December of 2199, when the streets are full of anticipation for the end of the year and the start of the new one. Amid the celebrations, word spreads that Ragna the Bloodedge, an SS-class rebel with the highest ever bounty on his head, has appeared in the 13th Hierarchical City of Kagutsuchi.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Rabu, 13 Desember 2017
PERILAKU KONSUMTIF REMAJA
17.14
1 comment
PERILAKU KONSUMTIF REMAJA
Setio
Budi (05171073)
Program
Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Kalimantan
Ringkasan
Semua
orang memiliki kebutuhan masing masing yang harus di penuhi. Baik itu kebutuhan
yang wajib dan harus segera di penuhi atau pun kebutuhan yang tidak terlalu
penting dan masih bisa ditunda. Begitu juga dengan cara memenuhinya semua orang
punya caranya sendiri. Misal ada tipe orang yang ingin suatu barang dia
langsung membelinya, ada juga tipe orang saat menginginkan barang ia berpikir
dulu apakah barang itu benar benar ia butuhkan dan berguna baginya. Hal
tersebut menyebabkan orang-orang untuk berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif
seperti ini hampir terjadi disemua lapisan masyarakat terutama pada remaja. Adapun perilaku
konsumtif dalam membeli barang dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan
dikategorikan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Dan dampak dari perilaku konsumtif ada dua yaitu dampak negatif dan dampak
positif. Dampak negative dari perilaku konsumtif adalah seseorang sulit untuk
mengontrol pengeluaran keuangannya dan keinginan membeli yang terus berlanjut.
Perilaku konsumtif merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari karena selain
dapat merugikan diri sendiri juga dapat merugikan orang lain misalnya meminjam
uang dan tidak dapat mengembalikan. Dan juga biasanya perilaku konsumtif ini
hanya keinginan sesaat saja bila melihat ada sesuatu yang menarik baginya Namun
jika dilihat dari sisi lainnya, perilaku konsumtif ini juga memiliki dampak positif, karena perilaku
konsumtif dapat menguntungkan bagi beberapa pihak, contohnya penjual, pasar,
pengusaha-pengusaha dan lainnya.
I. Pendahuluan
Semua
orang memiliki kebutuhan masing masing yang harus di penuhi. Baik itu kebutuhan
yang wajib dan harus segera di penuhi atau pun kebutuhan yang tidak terlalu
penting dan masih bisa ditunda. Begitu juga dengan cara memenuhinya semua orang
punya caranya sendiri. Misal ada tipe orang yang ingin suatu barang dia
langsung membelinya, ada juga tipe orang saat menginginkan barang ia berpikir
dulu apakah barang itu benar benar ia butuhkan dan berguna baginya. Sekarang
ini untuk mendapatkan barang dan jasa sangatlah mudah dengan adanya bantuan
dari media social dan gadget yang mendukungnya. Karenanya banyak orang saat ini
berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif terjadi pada semua kalangan terutama
kalangan remaja. Para remaja jaman sekarang ingin
diakui keberadaannya oleh lingkungan disekitar mereka dengan berbagai cara untuk bisa menjadi bagian dari lingkungan
itu. Keinginan untuk diterima oleh suatu
kelompok dan menjadi sama dengan anggota
kelompok lain yang sebaya menyebabkan remaja
berusaha untuk menggunakan berbagai atribut yang sedang menjadi trend. Para
remaja ingin menunjukkan diri bahwa mereka juga dapat tampil seperti kebanyakan
orang misalnya bila ada gaya pakaian yang baru atau smartphone edisi terbaru, mereka ingin bisa memilikinya juga
sehingga para remaja tidak pernah puas dengan
apa yang telah dimilikinya sehingga
menyebabkan mereka membeli barang dan jasa
tanpa berpikir tentang keadaan keuangan dan kegunaan barang tersebut. Perilaku
konsumtif ini dapat terus terjadi terus
menerus dan menjadi kebiasaan sekelompok
remaja. Terdapat dua faktor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan
perilaku konsumtif, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Pada masa remaja atau merupakan masa peralihan dan pencarian jati
diri dari anak anak ke tingkat selanjutnya yang disebut remaja mengalami proses
pembentukan dalam perilakunya, dimana para remaja ingin menjadi pusat perhatian
dan berusaha untuk mencapai sosok diri yang diinginkan menurutnya baik dari
penampilan, gaya, dan atribut lain yang bisa digunakan. hal tersebut adalah
media bagi para produsen barang atau jasa untuk mempromosikan produknya sehingga
para remaja mudah
untuk terpengaruh untuk membeli apa yang telah dipromosikan di sejumlah media
masa ataupun yang secara langsung seperti di
pasaran. Seperti yang kita tahu kenyataannya pasar saat ini juga turut
mengeluarkan atau memasarkan produk produk yang sedang trend dan dapat bersaing dengan produk ternama walaupun kita tahu
kualitasnya yang lebih rendah dari produk aslinya. Hal itu membuktikan bahwa
adanya peningkatan daya beli dan perilaku konsumtif dari konsumen terutama
remaja yang dikhawatirkan akan terus terjadi dan berdampak buruk baginya yaitu
sampai ia dewasa pun tidak dapat memanajemen keuangannya sendiri sehingga bisa
merugikan dirinya, orang tua dan orang terdekatnya . “Kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial bagi
produsen. Alasannya
adalah karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Di samping itu, gaya hidup
remaja biasanya meniru teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam
menggunakan uangnya. Lewat gaya hidup, seorang remaja juga dapat menunjukkan citra
diri dan status sosialnya di tengah-tengah masyarakat. Sifat-sifat remaja inilah yang
dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja” (Wagner, 2009).
II. Pembahasan
Perilaku konsumtif adalah suatu fenomena
yang sedang mewabah dalam kehidupan masyarakat belakangan ini. Kebiasaan dan
gaya hidup sekarang ini cepat mengalami perubahan dalam waktu yang singkat
menuju ke arah yang makin mewah dan berlebihan, misalnya dalam hal penampilan
yang dapat mendorong pada perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif cenderung
harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi karena bukan lagi untuk memenuhi
kebutuhan saja tetapi lebih mengarah pada pemenuhan tuntutan keinginan
(Rosandi, 2004). Contoh sederhana dari perilaku konsumtif dapat ditemui di
lingkungan kampus, yaitu mahasiswa. Kebutuhan mahasiswa yang wajar adalah membayar uang kuliah, membeli Buku,
tas, sepatu, kalkulator, membayar uang kos, dan perlengkapan kuliah lainnya. Namun faktanya
sekarang ini banyak mahasiswa yang menggunakan uang di luar
kebutuhannya, seperti pergi menonton bioskop,
karaoke, makan di tempat-tempat mahal,
berbelanja pernak-pernik, memiliki handphone lebih dari satu, nongkrong
di cafe, mudah terpengaruh oleh iklan barang
atau jasa yang ditawarkan oleh para sales. Tentunya
hal diatas menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa telah terbiasa dengan pola
hidup konsumtif. secara sadar ataupun tidak mereka membeli barang dan
jasa yang hanya mereka inginkan bukan yang mereka butuhkan.
Adapun dampak dari perilaku
konsumtif yaitu ada dampak negative dan positifnya. Dampak negative dari
perilaku konsumtif adalah seseorang sulit untuk mengontrol pengeluaran
keuangannya dan keinginan membeli yang terus berlanjut. Perilaku konsumtif
merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari karena selain dapat merugikan
diri sendiri juga dapat merugikan orang lain misalnya meminjam uang dan tidak
dapat mengembalikan. Dan juga biasanya perilaku konsumtif ini hanya keinginan sesaat
saja bila melihat ada sesuatu yang menarik baginya. Gaya hidup yang boros bisa saja menimbulkan
kecemburuan sosial, karena ada beberapa tipe orang yang jika melihat orang
disekitarnya membeli sesuatu ia juga ikut membeli barang yang sama tanpa
memikirkan apakah berguna baginya atau tidak, dan tidak peduli harga barang itu
murah atau mahal sehingga orang yang kurang mampu tidak bisa mengikuti gaya
hidup seperti itu dan timbul sedikit perasaan iri. Selain itu dampak negative lain
dari perilaku konsumtif adalah jatah uang yang harusnya bisa ditabung sudah
habis.
Namun perilaku
konsumtif ini juga memiliki dampak positif yaitu dengan adanya mereka yang
berperilaku konsumtif akan menguntungkan beberapa pihak seperti pedagang pasar,
penjual, pengusaha, pabrik, dan lainnya karna pertukaran roda ekonomi
berlangsung cepat, daya beli meningkat sehingga banyak usaha usaha yang akan
berkembang dari sebelumnya, juga karna permintaan produksi barang meningkat
yang dapat menambah peluang lapangan kerja dan mengurangi pengangguran karena
akan membutuhkan tenaga kerja lebih banyak untuk memproduksi barang dalam
jumlah besar. Dampak baik yang lain perilaku konsumitif dapat mengakibatkan
meningkatnya motivasi konsumen untuk menambah jumlah penghasilan, karena
konsumen akan berusaha menambah penghasilan agar bisa membeli barang yang
diinginkan dalam jumlah dan jenis yang beraneka ragam. Selain itu dapat
menciptakan pasar bagi produsen, karena bertambahnya jumlah barang yang
dikonsumsi masyarakat maka produsen akan membuka pasar-pasar baru guna
mempermudah memberikan pelayanan kepada masyarakat.( Nitisusastro, 2007)
Berdasarkan
pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa :
Masa
remaja adalah masa yang labil oleh karena itu peran orang tua sangat dibutuhkan
dalam mengawasi apakah anaknya melakukan perilaku konsumtif atau tidak karena faktor
pendorong perilaku konsumtif tidak hanya berasal dari luar, tetapi bisa juga
dari diri sendiri dan juga walaupun perilaku konsumtif memiliki dampak positif,
tetapi kita tidak boleh mengabaikan dampak negatif nya yang dapat merugikan
diri sendiri.
Adapun saran yang dapat
di sampaikan adalah :
Sebagai
remaja harus dapat menghargai keadaan dan uang, karna mayoritas uang remaja
adalah pemberian dari orang tuanya dan biasakan menabung sejak dini bukan hanya
orang tua harus selalu mengawasi dan mengarahkan tetapi harus ada kesadaran
anak nya sendiri untuk tidak berperilaku konsumtif serta mencari kegiatan lain
seperti olaharaga, ikut komunitas yang kegiatannya positif dan tidak
mengeluarkan banyak uang untuk mengisi waktu luang agar tidak berfikir terus
untuk belanja dan perilaku konsumtif lainnya.
Daftar
Pustaka
Hasibuan, Elfina Putri
Nanda. 2010. “Hubungan Antara Gaya Hidup Brand Minded dengan
Kecenderungan Perilaku Konsumtif pada
Remaja Putri”. Sumatra Utara : Universitas
Sumatera Utara.
Nitisusastro, Mulyadi. 2007.
“Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan”.
Bandung : Alfabeta.
Rosandi, Andika Filona. 2004.
Perbedaan Perilaku Konsumtif Antara
Mahasiswa Pria dan
Wanita di Universitas Katolik Atma Jaya”.
Jakarta : Skripsi. Fakultas Psikologi
Universitas Atma
Jaya.
Wagner. 2009. “Gaya Hidup “Shopping mall” Sebagai
Bentuk Perilaku Konsumtif Pada
Remaja di Perkotaan”. Bogor : Skripsi Fakultas Ekologi
Manusia Institut Pertanian
Bogor.
DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
09.58
No comments
DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
Andika Nuryahya (05171013)
Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Kalimantan
Ringkasan
Hujan merupakan
salah satu fenomena alam yang terdapat dalam siklus hidrologi dan sangat
dipengaruhi iklim. Keberadaan hujan sangat penting dalam kehidupan, karena
hujan dapat mencukupi kebutuhan air yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk
hidup. Hujan yang sampai ke permukaan tanah dapat diukur dengan cara mengukur
tinggi air hujan tersebut dengan berdasarkan volume air hujan per satuan luas.
Hasil dari pengukuran tersebut dinamakan dengan curah hujan. Curah hujan
menurut BMKG dibagi menjadi tiga yaitu sedang, lebat, dan sangat lebat.
Pemanfaatan curah hujan yang tinggi salah satunya dengan membuat sistem irigasi
untuk persawahan. Penanganan untuk curah hujan yang rendah salah satunya dengan
membuat perencanaan pengembangan insfrastruktur
1.
Pendahuluan
Salah satu faktor komponen lingkungan yang keberhasilan suatu usaha
budidaya tanaman adalah iklim. Hubungan antara iklim sebagai faktor lingkungan
dengan faktor genetik tanaman akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kualitas tanaman. Faktor genetik
berkaitan dengan karakter yang bersifat pada tanaman, seperti kondisi batang,
bentuk bunga, bentuk daun dan sebagainya. Iklim khususnya hujan perlu mendapat
perhatian yang serius mengingat pengaruhnya terhadap hampir semua aspek
pertanian, sehingga sangat berperan terhadap perencanaan jangka pendek maupun
jangka panjang, terlebih pada saat kondisi terjadinya perubahan iklim.
Terjadinya peribahan iklim yang ekstrim berdampak cukup besar
terhadap tanaman musiman, terutama tanaman pangan. Salah satu unsur iklim yang
dapat digunakan sebagai indikator dalam hubungannya dengan tanaman adalah curah
hujan. Mengingat curah hujan merupakan
unsur iklim yang ketidaktetapannya tinggi dan pengaruhnya terhadap produksi
tanaman cukup signifikan. Jumlah curah hujan secara keseluruhan sangat penting
dalam menentukan hasil panen, bahkan jika ditambah dengan peningkatan suhu, peningkatan
suhu menimbulkan banjir dan tanah longsor, sebaliknya jika terjadi penurunan
dari kondisi normal akan berpotensi terjadinya kekeringan. Kedua hal tersebut
tentu akan berdampak buruk terhadap metabolisme tanaman dan berpotensi
menurunkan produksi, hingga terjadi kegagalan panen.
Keanekaragaman curah hujan biasanya dikaitkan dengan hasil tanaman
yang dicerminkan dalam bentuk produksi. Tulisan ini memaparkan mengenai curah
hujan dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman pangan.
2.
Pembahasan
Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang terdapat dalam siklus
hidrologi dan sangat dipengaruhi iklim. Keberadaan hujan sangat penting dalam
kehidupan di bumi, karena hujan dapat mencukupi kebutuhan air yang sangat
dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.
Hujan merupakan gejala meteorologi dan juga unsur klimatologi.
Hujan adalah hydrometeor yang jatuh ke
bumi berupa partikel-partikel air yang mempunyai diameter kecil. Hydrometeor yang jatuh ke tanah disebut
hujan (Tjasyono, 2006).
Hujan yang sampai ke permukaan tanah dapat diukur dengan jalan
mengukur tinggi air hujan tersebut dengan berdasarkan volume air hujan per
satuan luas. Hasil dari pengukuran tersebut dinamakan dengan curah hujan. Curah
hujan diartikan sebagai tinggi air hujan yang diterima di permukaan sebelum
mengalami aliran permukaan, evaporasi dan peresapan ke dalam tanah (Aldrian,
2011).
Berdasarkan ukuran butiran, hujan dapat dibedakan menjadi beberapa
kriteria. Pertama, hujan rintik dengan diameter butirannya kurang dari 0,5 mm. Kedua,
hujan salju, adalah kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah
titik beku (0oC). Ketiga, hujan es batu, curahan es batu yang turun
didalam cuaca panas awan yang temperaturnya dibawah titik beku (0oC).
Dan keempat hujan deras, dengan curah hujan yang turun dari awan dengan nilai
temperatur diatas titik beku berdiameter butiran ± 7 mm.
Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan menurut BMKG
dibagi manjadi tiga yaitu, hujan sedang, 20 - 50 mm per hari, hujan lebat,
50-100 mm per hari, dan hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari.
Solusi yang bisa diterapkan untuk menghadapi curah hujan yang
tinggi antara lain pertama, membuat bendungan untuk menampung air hujan. Kedua,
membuat sistem irigasi untuk persawahan. Ketiga, membuat Pembangkit Listrik
Tenaga Air. Keempat, membuat sumur resapan. Dan kelima, mencuci kendaraan
menggunakan air hujan untuk menghemat air.
Sedangkan solusi untuk menghadapi curah hujan yang rendah antara
lain pertama, perencanaan pengembangan infrastruktur (terutama jaringan
irigasi). Kedua, evaluasi tata ruang untuk pengaturan lahan (penyesuaian jenis
tanaman dengan daya dukung lahan). Dan ketiga, Peningkatan kemampuan Sumber
Daya Manusia (SDM) dalam pemahaman perubahan iklim.
Kemudian untuk solusi yang lain ialah menyesuaikan dengan kondisi
iklim setempat. Pembagian daerah iklim terbagi menjadi empat. Pertama, daerah
panas atau tropis dengan suhu sekitar 26,3oC – 22oC lebih
cocok ditanami padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat.
Kedua, daerah sedang dengan suhu sekitar 22oC – 17,1oC
lebih cocok ditanami padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran.
Ketiga, daerah sejuk dengan suhu sekitar 17,1oC – 11,1oC
lebih cocok ditanami kopi, teh, kina, sayur-sayuran. Dan keempat, daerah digin
dengan suhu sekitar 11,1oC – 6,2oC tidak ada tanaman
budidaya yang cocok ditanam.
3. Penutup
Adapun kesimpulan yang didapat dari karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut. Pertama, pemanfaatan curah hujan yang tinggi salah satunya
dengan membuat sistem irigasi untuk persawahan. kedua, penanganan untuk
curah hujan yang rendah salah satunya dengan membuat perencanaan pengembangan
insfrastruktur. Ketiga, hujan sangat penting karena hujan dapat memenuhi
kebutuhan air yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Keempat, hydrometeor
yang jatuh ke tanah disebut hujan.
Adapun ada
beberapa hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam pemanfaatan curah hujan
yaitu mengetahui jenis irigasi yang akan digunakan, harus sesuai dengan
kondisi. Selain itu juga, pentingnya kerja sama untuk mengatasi curah hujan
yang tinggi dan juga rendah ini sangat diperlukan agar tujuan yang diinginkan
dapat tercapai dan sesuai dengan rencana.
Daftar Pustaka
Aldrian, E, Budiman, dan Mimin
Karmini. 2011. “Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia”. Pusat
Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika : Jakarta
Suciantini. 2015. “Interaksi iklim
(curah hujan) di Kabupaten Pacitan”. Institut Pertanian Bogor : Bogor
Tjasyono, B. 2006. “Ilmu Kebumian
dan Antariksa”. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung
Rabu, 06 Desember 2017
ESSAY
21.22
No comments
Pemanfaatan Sampah Menjadi Listrik
Saat
ini, sampah telah menjadi masalah yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat.
Jumlah sampah yang selalu menumpuk menebarkan aroma busuk, sehingga membuat
masyarakt yang beraktivitas diluar ruangan selalu menikmati bau busuk terutama
masyarakat yang tinggal berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain
bau busuk yang menyebar, tumpukan sampah beresiko menimbulkaa banjir akibat
saluran tersumbat oleh sampah. Selain banjir, hal tersebut menyebabkan sampah
terbawa arus banjir dan tersebar kemana – mana. Berbasiskan data 2010, Indonesia menjadi peringkat kedua
negara “penyumbang” sampah plastik terbesar di dunia yaitu sebesar 3,2 juta
ton, setelah Tiongkok yang sebesar 8,8 juta ton yang lalu disusul oleh Filipina
diperingkat ketiga yaitu sebesar 1,9 juta ton. Oleh karena itu, untuk
mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk dan menebarkan aroma busuk salah
satu caranya yaitu mengubahnya menjadi energi listrik.
Pada
TPA diletakkan mesin pembangkit listrik dengan kapasitas sekitar 10 Megawatt.
Posisi dari mesin pembangkit listrik itu sendiri diletakkan tidak jauh dari
tumpukan sampah setinggi beberapa meter. Meski sampah menggunung, aroma busuk
dari sampah tidak tercium. Hal tersebut dikarenakan, saat proses fermentasi
sampah organic membusuk dan menghasilkan gas metana, penyaring akan menyaring
gas dari kotoran padat yang dikandung dan suhu distabilkan sesuai dengan
spesifikasi mesin pembangkit listrik. Gas metana yang dihasilkan ”bukit” sampah itu dialirkan melalui pipa
untuk mengoperasikan mesin-mesin pembangkit listrik di areal tempat pembuangan
sampah tersebut. Dengan memanfaatkan sampah untuk menghasilkan
listrik, hal ini sekaligus mengatasi persoalan sampah di kota-kota besar. Produksi sampah naik, sementara pengolahannya
tidak maksimal. Akibatnya, sampah menggunung dan tidak terurus. Selain
menimbulkan bau tak sedap, sampah juga mengganggu keindahan, mencemari air dan
tanah, serta dapat menjadi sumber penularan penyakit. Di Indonesia, baru TPA Bantar Gebang, Bekasi, dan
Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan yang
merintis penerapan teknologi yang mengintegrasikan pengolahan sampah terpadu.
Jadi, sampah yang ada didaur ulang lalu dimanfaatkan komposnya dan juga
dikelola menjadi energi listrik. Pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan sampah ini bisa
dikembangkan di setiap kota besar. Penutupan tempat pembuangan sampah terbuka
telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Saat ini, hampir semua kota dan kabupaten di Indonesia menggunakan tempat
pembuangan sampah terbuka. Namun, sejauh ini belum ada langkah dan program
nyata yang dilaksanakan pemerintah daerah. Namun, penglahan sampah
ini memiliki resiko yaitu dapat menimbulkan konflik social dengan warga sekitar
yang terganggu oleh hilir mudiknya truk pengangkut sampah. Para pemulung juga
merasa terancam sumber nafkahnya dengan adanya kegiatan pengolahan sampah.
Tetapi, hal tersebut telah diatasi dengan cara proses pengangkutan dilakukan di
malam hari dan pengolahan sampah pada TPA dilakukan setelah para pemulung
menyelesaikan tugasnya, sehingga mereka tidak akan merasa terganggu dengan
adanya pengolahan sampah yang dapat mengurangi nafkah mereka.
Sampai
saat ini, sistem pemanfaatan listrik belum diterapkan di banyak kota. Hal
tersebut dikarenakan listrik yang dihasilkan sangat kecil sehingga membuat
pemerintah merasa dirugikan. Harga
keekonomian listrik dari sampah itu di atas Rp 1.000 per kWh, sedangkan saat
ini harganya baru Rp 820 per kWh. Jika harga terlalu
rendah, investor tidak akan mau untuk berinvestasi dalam bisnis pengolahan
sampah. Oleh karena itu, pengolahan sampah hanya diterapkan di beberapa kota
besar saja untuk mengurangi resiko penyakit yang ditimbulkan dari sampah dan
aroma busuk yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)